Jenis Instrumen Investasi Pasar Modal

Tabel Investasi

Jenis Instrumen Investasi Pasar Modal

DINFRA (Dana Investasi Infrastruktur)

  • DINFRA adalah reksa dana tertutup yang menanamkan dana ke proyek-proyek infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, dan sejenisnya.
  • Ciri Khas: Mirip saham atau reksa dana, tetapi sumber keuntungan berasal dari pendapatan proyek infrastruktur nyata.
  • Keuntungan: Investor bisa mendapat dividen dari pendapatan proyek, seperti biaya tol atau sewa pelabuhan.
  • Contoh: DINFRA Toll Road Mandiri-001 (kode: XMJM), yang berinvestasi pada konsesi tol milik PT Jasa Marga.
  • Hal Penting:
    • Dikelola oleh manajer investasi profesional.
    • Cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang, bukan untuk trading jangka pendek.
    • Dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
    • Ada risiko proyek: jika kinerja proyek buruk, hasil investasi bisa turun.

ETF (Exchange Traded Fund)

  • ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek. Nilainya mengikuti indeks tertentu seperti LQ45, IDX30, atau indeks syariah. Merupakan gabungan antara reksa dana dan saham.
  • Ciri Khas: Bisa dibeli dan dijual seperti saham biasa di pasar reguler.
  • Keuntungan: Memberikan diversifikasi langsung, biaya manajemen rendah, dan fleksibilitas dalam jual beli.
  • Contoh:
    • XPLL: ETF Indeks LQ45
    • XIJI: ETF Syariah Indonesia
  • Hal Penting:
    • Cocok untuk diversifikasi instan karena terdiri dari banyak saham dalam satu produk.
    • Biaya manajemen lebih rendah dibandingkan reksa dana konvensional.
    • Pergerakan harga mengikuti indeks acuan, bukan berdasarkan kinerja satu perusahaan.

EBA (Efek Beragun Aset)

  • EBA adalah surat berharga pendapatan tetap yang dibentuk dari kumpulan aset keuangan seperti tagihan KPR, kredit pensiun, kartu kredit, atau sewa guna usaha. Aset-aset ini dikumpulkan, lalu hasilnya dijual ke investor dalam bentuk instrumen EBA.
  • Cara Kerja: Investor mendapatkan pembayaran berkala dari cicilan atau angsuran aset dasar tersebut, mirip seperti kupon obligasi.
  • Contoh:
    • BBKK01: KIK EBA Bahana Bukopin – berasal dari tagihan kredit pensiunan.
    • EBA SMF: Diterbitkan oleh SMF dari tagihan KPR.
  • Hal Penting:
    • Cocok untuk investor institusi atau yang memahami pasar pendapatan tetap.
    • Memberikan pendapatan tetap secara berkala, mirip obligasi.
    • Risiko tergantung kelancaran aset dasar – jika banyak kredit macet, pembayaran bisa terganggu.
    • Biasanya diterbitkan dalam bentuk KIK-EBA (Kontrak Investasi Kolektif).

EBA-SP (Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi)

  • EBA-SP adalah surat partisipasi yang diterbitkan oleh SMF (Sarana Multigriya Finansial), berasal dari kumpulan aset keuangan seperti KPR, tagihan kredit, atau sewa guna usaha. Instrumen ini mirip obligasi, namun aset dasarnya adalah kumpulan kredit, terutama KPR.
  • Cara Kerja: Investor menerima pembayaran dari cicilan kredit yang menjadi aset dasar.
  • Contoh: EBA-SP SMF-BTN01 – berasal dari kumpulan tagihan KPR Bank BTN.
  • Hal Penting:
    • Cocok untuk investor yang mencari pendapatan tetap.
    • Bergantung pada kualitas aset dasar – misalnya, kelancaran pembayaran KPR.
    • Risiko tergolong menengah – jika banyak kredit macet, bisa mengganggu pembayaran ke investor.

Obligasi (Corporate Bond)

  • Obligasi adalah surat utang jangka menengah hingga panjang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta atau BUMN kepada investor. Investor akan menerima bunga (kupon) secara berkala dan pengembalian pokok saat jatuh tempo.
  • Cara Kerja: Investor meminjamkan dana ke perusahaan, lalu perusahaan membayar kupon secara periodik dan melunasi pokok saat jatuh tempo.
  • Contoh:
    • Obligasi Telkom
    • Obligasi Astra
    • Obligasi PLN
  • Hal Penting:
    • Memberikan kupon tetap sebagai sumber pendapatan rutin.
    • Risiko tergantung pada kesehatan keuangan perusahaan penerbit — bisa gagal bayar jika perusahaan bermasalah.
    • Dapat diperdagangkan di pasar sekunder sebelum jatuh tempo.

Obligasi Negara (SBN – Surat Berharga Negara)

  • SBN adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Karena dijamin oleh negara, instrumen ini tergolong sangat aman.
  • Ciri Khas: Dapat dibeli oleh investor ritel (perorangan), dan tersedia dalam versi konvensional maupun syariah.
  • Contoh:
    • ORI: Obligasi Ritel Indonesia (dapat diperdagangkan)
    • SBR: Saving Bond Ritel (tidak bisa diperdagangkan)
    • FR: Fixed Rate Bond (diperdagangkan di pasar sekunder)
    • SR: Sukuk Ritel – versi syariah dari ORI
  • Hal Penting:
    • Sangat cocok untuk investor konservatif yang mengutamakan keamanan dan pendapatan tetap.
    • Beberapa seri bisa diperdagangkan di pasar sekunder (misalnya ORI dan FR), sedangkan seri seperti SBR tidak bisa.
    • Memberikan kupon tetap secara berkala.
    • Pilihan syariah (SR) tersedia bagi investor yang menghindari riba.

REITs (DIRE – Dana Investasi Real Estat)

  • REITs atau DIRE adalah instrumen investasi yang mewakili kepemilikan atas properti-properti sewa seperti mal, apartemen, hotel, atau perkantoran. Properti tersebut disewakan dan hasil sewanya dibagikan sebagai dividen ke investor.
  • Ciri Khas: Diperdagangkan di bursa seperti saham, sehingga bisa dibeli dan dijual dengan mudah.
  • Contoh:
    • XCID: DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia
    • SIMP: DIRE Simas Plaza Indonesia
    • DIRE Bowsprit: DIRE yang dikelola oleh Bowsprit Asset Management
  • Hal Penting:
    • Memberikan dividen rutin dari hasil sewa properti yang dimiliki.
    • Risiko tergantung pada kinerja properti: tingkat hunian (okupansi), kondisi ekonomi, dan manajemen aset.
    • Salah satu cara untuk berinvestasi di properti tanpa harus membeli fisik bangunan.

Saham

  • Saham adalah surat bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, investor berhak atas sebagian keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen dan potensi kenaikan harga (capital gain).
  • Ciri Khas: Diperdagangkan bebas di bursa efek, dengan fluktuasi harga setiap hari bursa.
  • Contoh:
    • BBCA: Bank Central Asia
    • TLKM: Telkom Indonesia
    • UNVR: Unilever Indonesia
    • GOTO: GoTo Gojek Tokopedia
  • Hal Penting:
    • Risiko tinggi, tetapi potensi imbal hasil (return) juga tinggi.
    • Butuh pemahaman analisis fundamental (kinerja perusahaan) dan teknikal (pergerakan harga).
    • Sangat likuid – bisa dibeli dan dijual kapan saja selama jam perdagangan bursa.

Perbedaan EBA dan EBA-SP

Aspek EBA EBA-SP
Bentuk KIK (Kontrak Investasi Kolektif) Surat Partisipasi (SP)
Penerbit Dapat diterbitkan oleh perusahaan pembiayaan, bank, atau lembaga lain Khusus diterbitkan oleh SMF (Sarana Multigriya Finansial)
Aset Dasar Beragam: KPR, tagihan kartu kredit, leasing, dll Spesifik: Kumpulan tagihan KPR dari bank (umumnya BTN)
Tujuan Menyalurkan investasi ke aset keuangan dan memberikan pendapatan tetap Menyalurkan pendanaan ke sektor perumahan melalui pasar modal
Risiko Tergantung kualitas aset dasar dan skema penjaminan Risiko kredit menengah, tergantung kelancaran KPR
Imbal Hasil Mirip obligasi, berupa pembayaran berkala dari cicilan aset Pembayaran berkala dari angsuran KPR yang dialirkan ke investor
Contoh KIK EBA Bahana-Bukopin EBA-SP SMF-BTN01

Perbedaan Obligasi dan Obligasi Negara

Aspek Obligasi Obligasi Negara
Penerbit Perusahaan Swasta atau BUMN Pemerintah Republik Indonesia
Keamanan Menengah (berisiko gagal bayar jika kinerja perusahaan buruk) Sangat tinggi (dijamin oleh undang-undang negara)
Jenis Obligasi konvensional, sukuk, obligasi subordinasi ORI, SBR, FR, SR, ST, Sukuk Tabungan
Pasar Sekunder Bisa diperdagangkan di pasar sekunder Bervariasi: ORI & SR bisa diperdagangkan, SBR & ST tidak
Tujuan Penerbitan Untuk ekspansi bisnis atau pembiayaan perusahaan Pembiayaan APBN dan proyek-proyek pembangunan nasional
Tingkat Imbal Hasil Cenderung lebih tinggi dibanding obligasi negara karena risikonya lebih besar Lebih rendah dari obligasi korporasi, tetapi stabil dan pasti
Risiko Risiko gagal bayar, risiko pasar Risiko sangat rendah, terutama jika dipegang hingga jatuh tempo
Ketersediaan untuk Investor Ritel Tidak semua tersedia untuk ritel, umumnya dibeli institusi Banyak jenis ditawarkan untuk ritel (seperti ORI, SBR, SR, ST)

Ringkasan Instrumen Investasi

Instrumen Cocok Untuk Potensi Return Risiko Sumber Return Diperdagangkan di BEI Contoh
DINFRA Investor jangka menengah-panjang Menengah Risiko proyek (jika infrastruktur gagal, return bisa turun) Dividen dari pendapatan proyek infrastruktur Ya DINFRA Toll Road Mandiri-001
ETF Investor yang ingin diversifikasi mudah dengan biaya rendah Menengah Risiko pasar (tergantung indeks yang diikuti) Perubahan harga indeks; dividen jika ada dari saham dalam portofolio Ya XPLL (ETF LQ45), XIJI (ETF Syariah)
EBA Investor pendapatan tetap yang memahami risiko kredit Menengah Risiko kredit: tergantung kelancaran aset dasar (misalnya KPR, tagihan) Pembayaran cicilan dari aset keuangan (tagihan kredit, KPR, dll) Ya (jika berbentuk KIK-EBA) KIK EBA Bahana Bukopin (BBKK01)
EBA-SP Investor pendapatan tetap (umumnya institusi) Menengah Risiko kredit menengah, tergantung kualitas aset KPR Pembayaran cicilan KPR dari bank seperti BTN Tidak (biasanya tidak diperdagangkan di BEI) EBA-SP SMF-BTN01
Obligasi Investor pendapatan tetap yang paham risiko perusahaan Menengah Risiko kredit: tergantung kesehatan keuangan perusahaan penerbit Kupon bunga tetap dibayar secara berkala Ya (diperdagangkan di pasar sekunder) Obligasi Telkom, Obligasi PLN
Obligasi Negara (SBN) Investor konservatif, cocok untuk pemula Menengah Sangat rendah (dijamin oleh negara) Kupon tetap dari pemerintah, dibayar berkala Ya (tergantung jenis: ORI/FR bisa diperdagangkan, SBR tidak) ORI, SBR, SR, FR
REITs (DIRE) Investor yang ingin pendapatan pasif dari properti sewa Menengah Kinerja properti: tergantung tingkat sewa dan okupansi Dividen dari hasil sewa properti (mal, hotel, apartemen) Ya (diperdagangkan di BEI) DIRE Bowsprit, XCID
Saham Investor agresif yang mengejar capital gain tinggi Tinggi Tinggi: fluktuasi harga dan risiko bisnis Dividen (jika dibagikan) dan capital gain dari kenaikan harga saham Ya (bebas diperdagangkan setiap hari kerja bursa) BBCA, TLKM, GOTO

Comments

Popular posts from this blog

Ciri dan Strategi Saham Multibagger A

Corporate Action: Macam, Tujuan, Contoh, dan Dampaknya

Mental Block: Diri & Afirmasi