Interim Dividend, Record Date, & Final Dividend

Penjelasan Dividen Saham

Final Dividend

📌 Interim Dividend, Record Date, & Final Dividend

Jika kamu menjual saham sebelum record date, maka kamu tidak akan mendapatkan dividen (termasuk final dividend).

Jika kamu menjual saham setelah record date, apakah Final Dividend bisa atau tidak diberikan ?

Dividen — baik interim maupun final — hanya diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat pada tanggal record date.

🗓️ Urutan Tanggal Dividen yang Perlu Dipahami:

Tanggal Artinya
Declaration Date Tanggal pengumuman dividen oleh perusahaan.
Ex-Dividend Date Mulai tanggal ini, pembeli tidak berhak atas dividen.
Record Date Tanggal di mana perusahaan melihat siapa pemilik saham yang berhak dibayar.
Payment Date Tanggal dividen benar-benar dibayarkan ke rekening pemilik saham.

🔄 Contoh Praktis:

Misalnya:

  • Ex-Dividend Date: 10 Desember
  • Record Date: 11 Desember
  • Payment Date: 20 Desember

✅ Kamu jual saham setelah 10 Desember (misalnya 11 Des):

Kamu masih tercatat pada 11 Des → berhak dapat dividen meskipun saham sudah kamu jual.

❌ Kamu jual saham sebelum 10 Desember (misalnya 9 Des):

Kamu tidak akan tercatat sebagai pemegang saham pada record date → tidak dapat dividen.

💬 Kesimpulan:

Dividen (termasuk final dividend) hanya diberikan kepada pemegang saham yang tercatat pada record date.

Kalau kamu jual saham sebelum record date (terutama sebelum ex-dividend date), maka kamu tidak akan mendapatkan dividen.

Apakah Final Dividend Bisa Tidak Diberikan Karena Saham Dijual Setelah Record Date?

  1. Penjualan saham setelah record date tidak menyebabkan pembatalan dividen.

    Pemegang saham yang tercatat pada record date tetap berhak menerima dividen, meskipun saham tersebut dijual setelah tanggal tersebut. Hak atas dividen tidak berpindah ke pembeli baru karena perusahaan hanya membayar kepada pihak yang tercatat pada saat record date.

  2. Final dividend hanya bisa tidak dibagikan karena keputusan internal perusahaan dan hasil RUPS.

    Dividen final tidak dibagikan bukan karena saham dijual, tetapi karena pertimbangan internal perusahaan. Beberapa alasan umum antara lain:

    • Kinerja keuangan memburuk: Jika perusahaan mengalami penurunan laba atau rugi setelah interim dividend, maka tidak ada dana yang cukup untuk final dividend.
    • Kebutuhan modal internal: Laba ditahan untuk investasi, pelunasan utang, atau cadangan kas.
    • Keputusan RUPS: Pembagian final dividend harus mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jika tidak disetujui, maka tidak ada pembagian.
    • Ketidakpastian ekonomi: Dalam situasi krisis atau ketidakpastian global, perusahaan dapat memilih menyimpan kas.
    • Kebijakan dividen: Beberapa perusahaan hanya membagikan dividen interim, atau tidak konsisten dalam membagikan dividen final.

Contoh kasus:
PT ABC Tbk. membagikan interim dividend sebesar Rp50 per saham di pertengahan tahun. Namun, karena mengalami kerugian di kuartal IV dan sedang melakukan restrukturisasi, perusahaan memutuskan tidak membagikan final dividend pada RUPS tahunannya.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri dan Strategi Saham Multibagger A

Corporate Action: Macam, Tujuan, Contoh, dan Dampaknya

Mental Block: Diri & Afirmasi